Tuesday, January 2, 2018

Tutorial Least Square Non-Linear Di MATLAB

Dalam tutorial kali ini saya ingin memberikan sedikit pencerahan kepada pembaca tentang teknik least-square yang diberikan di MATLAB (yang untuk kasus saya adalah MATLAB 2009a). Jadi berhubung MATLAB 2009a lisensinya berakhir sekitar oktober 2017 (kendatipun lisensinya juga bajakan), maka saya harus melakukan pengakalan dengan memundurkan jam di komputer saya sehingga lisensinya masih bisa berlaku sampai malam ini (Januari 2018).

Teknik least-square merupakan teknik yang dilakukan untuk mencocokkan kurva. Jadi diasumsikan kurvanya harus tunduk terhadap persamaan tertentu, namun data yang diberikan ternyata berbeda karena memiliki noise dan error. Jadi kita diperintahkan untuk mencari parameter persamaan tersebut yang membuat kurvanya paling bersesuaian dengan datanya. Sehingga dengan diperolehnya nilai persamaan ini, maka dapat digunakan untuk meramalkan berapa nilai-nilai kedepannya tanpa perlu dilakukan pengambilan data secara langsung, atau bisa juga untuk keperluan-keperluan lain. Yang jelas kita membutuhkan nilai parameternya.

Misalkan kita memiliki nilai data curah hujan sepanjang musim yang bersifat periodik. Di mana kadang intensitas hujan ini besar, namun ada kalanya intensitasnya kecil, namun sifatnya periodik. Karena datanya periodik maka persamaan yang berkaitan adalah persamaan yang sifatnya periodik yang dalam hal ini adalah persamaan sinusoidal. Jadi kita ditugaskan mencari koefisien sinusodial yang membuat kurvanya paling mendekati data tersebut.

Misalkan data curah hujan tersebut diberikan oleh plot berikut:
Dengan script MATLAB:
%%
clc; 
d = 0:.01:2*pi;
y = cos(2*d) + .3*randn(size(d));
plot(d,y,'ko')
hold on;
Jadi dalam plot tersebut terlihat bahwa intensitas curah hujannya bersifat periodik. Namun karena adanya error dan faktor-faktor lainnya yang mempengaruhi, maka terdapat penyimpangan data tersebut dari fungsi periodik yang mengaturnya (governing equation) yang dalam ini persamaan $a * cos(2 *\theta)$. Maka kita kemudian dapat melakukan teknik least square, yang dalam hal ini mencari nilai parameter $a$ ini. Sebenarnya MATLAB 2009a sudah menyediakan fungsi yang dimaksud, yang diberikan oleh perintah lsqnonlin sehingga kita tidak perlu lagi melakukan iterasi manual misalnya dengan metode Lavenberg-Marquardt.

Jadi dengan menjalankan script berikut ini, maka kita akan dapat memperoleh nilai parameter $a$ tersebut.
%%
fun = @(r)r*cos(2*d)-y;
x0 = 4;
x = lsqnonlin(fun,x0); 
Sehingga bisa diperoleh plot hasil least-square curve-fittingnya
%%
plot(d, x*cos(2*d) ,'b-', 'linewidth', 3); 
xlabel('t')
ylabel('a*cos(t)') 
Pelajaran yang bisa diambil adalah, MATLAB 2009a ternyata sudah bisa memberikan banyak hal yang tidak terbayangkan oleh kita sebelumnya sehingga membantu kita dalam mengerjakan banyak hal-hal yang istimewa. Adapun source code lengkapnya adalah sebagai berikut:
%%
clc; 
d = 0:.01:2*pi;
y = cos(2*d) + .3*randn(size(d));
plot(d,y,'ko')
hold on;
%%
fun = @(r)r*cos(2*d)-y;
x0 = 4;
x = lsqnonlin(fun,x0); 

%%
plot(d, x*cos(2*d) ,'b-', 'linewidth', 3); 
xlabel('t')
ylabel('a*cos(t)') 

Bukti Bumi Datar: Eksperimen Michelson-Morley

Salah satu eksperimen termutakhir yang bisa disuguhkan ke pembaca yang bisa menjadi bukti penting bagi datarnya bumi adalah eksperimen Michelson-Morley. Tujuan awal eksperimen ini diadakan oleh para ilmuan untuk mendeteksi gerak relatif dari eter terhadap bumi.

Pada waktu itu ilmuan menganggap bahwa cahaya merambat layaknya gelombang-gelombang lainnya yakni membutuhkan medium perambatan. Dan tentu kecepatan cahaya akan dipengaruhi oleh kecepatan medium perambatan tersebut yang diistilahkan sebagai eter. Yang jadi bahan perdebatan pada waktu itu adalah persoalan apakah eter ini diam relatif terhadap bumi ataukah memiliki gerak relatif. Jika eter diam relatif terhadap bumi maka tentu ini disebabkan oleh adanya seretan bumi terhadap eter---analog dengan seretan bumi terhadap atmosfir dalam rotasinya---yang akibatnya maka kita tidak mungkin menjumpai adanya aberasi cahaya-cahaya dari bintang-bintang di kejauhan. Sebaliknya adanya pergerakan relatif eter terhadap bumi akan mengakibatkan adanya aberasi cahaya dari bintang-bintang di kejauhan. Dan fakta inilah yang ingin diuji oleh eksperimen Michelson-Morley: menentukan berapa gerak relatif eter terhadap bumi jika diasumsikan bumi bergerak dalam alam semesta mengelilingi matahari.

Wednesday, December 27, 2017

Polinomial Lagrange Di Matlab

Berikut ini saya berikan contoh curve-fitting dengan menggunakan polinomial Lagrange dalam script MATLAB. Semoga bisa bermanfaat bagi pembaca semua yang memerlukan
function lagrangePolinomial()
clc; 
X =  [7.083 7.167 7.25 7.5] ;  
Y1 = [0.11 0.003 0.009 0.005];
xx = 7.083:.005:7.5; 
m = length(xx); 
for i=1:m 
    k(i) = lagrange(X,Y1, xx(i)); 
end
plot(X,Y1,'or',  'markersize', 6, 'MarkerEdgeColor','k','MarkerFaceColor','r'); 
hold on; 
plot(xx,k, 'b.'); 
hold on; 


function sum = lagrange(A,B, p)
a = length(A); 
sum = 0; 
for i=1:a
    prod = B(i); 
    for j=1:a
        if i~=j
            prod = prod * ( p - A(j))/ (A(i) - A(j) );  
        end
    end
    sum  = sum + prod; 
end

Hasil eksekusinya bisa dilihat pada gambar berikut:

Monday, December 18, 2017

Mendownload Torrent File Dengan Bantuan Tor Browser

Sebenarnya ini merupakan bagian dari sambungan tutorial saya dalam postingan jauh-jauh hari. Seperti kita ketahui dengan adanya pengamanan internet positif maka kita tidak mungkin lagi bisa membuka situs-situs tertentu yang ditandai sebagai daftar hitam oleh internet positif.

Untuk mengakalinya kita bisa menggunakan tor browser. Jadi download saja tor browser dan langsung buka situs thepiratebay dan Anda akan mendapatkan tampilan sebagai berikut:


Jadi tinggal anda cari file yang Anda butuhkan. Misalkan Anda ingin mendownload di top 100 pornografi yang ada di situs ini, yang gambarnya bisa kita lihat:




Copy aja link file yang ingin Anda download, dan tambahkan di mu torrent, maka selanjutnya filenya sudah bisa Anda download. 



Dan selanjutnya Anda tinggal tunggu aja file download nya hingga selesai di download. 



Saturday, December 16, 2017

Kawan Dekat Soekarno dan Nasibnya

Berbicara tentang Soekarno maka hal yang pertama terpikirkan oleh kita adalah karisma beliau sebagai pendiri bangsa. Dalam sejarah telah kita ketahui bahwa Indonesia merdeka di tahun 1945 dengan dibacakannya teks Proklamasi oleh Soekarno dan Mohammad Hatta dan kemerdekaan ini diperoleh setelah melewati proses yang panjang.

Memang tidak bisa dipungkiri bahwa banyak darah yang ditumpahkan hingga tercapai kemerdekaan ini. Pahlawan-pahlawan mati tanpa pernah melihat hasil jerih payahnya. Dalam pikiran mereka hanya terbersit satu semboyan, yakni merdeka atau mati. Namun Soekarno sendiri menyadari seperti yang dituangkan dalam bukunya yang berjudul Sarinah, bahwa kemerdekaan itu tidak mungkin dicapai tanpa melibatkan arus yang berkembang dalam dunia Internasional.

Kemerdekaan Indonesia ini sesungguhnya dimulai oleh gerakan liberalisme yang menyebar di dataran Eropa begitu pecahnya revolusi Perancis. Dan trend liberalisme ini kemudian memberikan sebuah angin segar bagi Indonesia karena Belanda kemudian memberikan kesempatan bagi bangsa Indonesia untuk menyetarakan diri dalam sebuah tatanan  negara demokrasi pada waktu itu misalnya dengan keikutsertaan putra pribumi ke dalam Volksraad atau izin membentuk partai atau organisasi yang bercorak nasionalisme.

Hal ini kemudian terakumulasi dengan pecahnya perang dunia ke II. Belanda harus angkat kaki dari Indonesia karena Jepang datang dengan bala tentaranya bersamaan dengan serangan NAZI Jerman ke jantung ibukota Belanda. Jepang kemudian memberikan pelatihan pelatihan dasar bagi pemuda-pemuda Indonesia dalam bidang militer. Memang sebelumnya beberapa pemuda-pemuda Indonesia sudah diajak bergabung ke dalam tentara kerajaan Belanda (KNIL), namun mereka ini banyakan bukan dari bagian mayoritas penduduk Indonesia yang mengalami ketertindasan, tetapi merupakan bagian dari status quo yang sudah saling terikat lahir batin dengan kerajaan Belanda. Jadi mustahil mereka menggunakan kesempatan yang diberikan oleh Belanda dalam memegang senapan untuk membebaskan bangsa Indonesia dari penjajahan Belanda.

Berbeda halnya dengan datangnya tentara Jepang.  Jepang mengajarkan semangat patriotisme. Bahwa bangsa Asia setara dan tidak pantas dijadikan alas sepatu bangsa Eropa. Dan inipun kemudian memicu beberapa pemberontakan di Indonesia misalnya pemberontakan Suprijadi di Blitar. Sehingga ketika pada akhirnya Jepang kalah perang dan harus meninggalkan Indonesia, kedatangan Belanda sudah tidak lagi disambut hangat seperti sebelumnya. Orang-orang semacam Soeharto dan Kamaruddin yang berasal dari latar belakang petani sudah ditanamkan oleh  Jepang benih kebencian, sehingga senjata  di tangan mereka yang ketika bersama KNIL digunakan untuk menumpas perlawanan Cut Nyak Dien di Aceh kemudian pada masa kedatangan kembali Belanda digunakan untuk menentang Belanda. Dan pecahlah beberapa pertempuran yang mewarnai berbagai pelosok di Nusantara.

Tetapi kendatipun pertempuran yang dilakukan para pemuda Indonesia ini banyak memakan korban jiwa, namun sebenarnya bukanlah pertempuran yang seimbang. Belanda masih begitu dominan dan ini bisa dilihat pada Agresi militer Belanda I dan II di mana bahkan Presiden Soekarno Dan Hatta harus ditahan oleh Belanda. Pertempuran 10 November di kota pahlawan Surabaya hanya memberikan hasil nihil bagi progress kemerdekaan. Setelah bertempur selama seminggu dan digempur habis-habisan di laut, darat, dan udara pemuda-pemuda Indonesia yang dicap teroris itu harus keluar dari Surabaya. Demikian pula Palagan Ambarawa yang memberikan kisah pembantaian yang pahit, karena mustahil lah kita bisa memukul senjata mesin dengan bambu runcing dalam skenario peperangan bagaimanapun juga.

Faktor penentu kemerdekaan Indonesia sebenarnya adalah faktor diplomasi dan trend kemerdekaan itu sendiri. Sekarang ini saja kita tahu bahwa tidak satupun negara di dunia ini yang masih berada di dalam penjajahan. Semua negara bisa dikatakan sudah merdeka. Malaysia saja bisa merdeka tanpa melalui proses yang berdarah-darah demikian pula India dengan Gandhi nya. Faktor penentu kemerdekaan Indonesia sebenarnya adalah lobi-lobi politik yang dilakukan oleh Mohammad Hatta, Syahrir, Amir Syarifuddin, dkk bukan perjuangan Jenderal Soedirman yang masuk hutan naik gunung turun gunung bak anak Pramuka.  Tapi ternyata di kemudian hari justru orang-orang penentu kemerdekaan inilah yang bernasib sial karena tidak memperoleh perlakuan yang layak oleh penguasa pada waktu itu yang dalam hal ini  Presiden Soekarno.

Bagaimana seorang Syahrir yang berjasa melobi PBB ketika terjadi Agresi Militer Belanda yang pertama yang kemudian melahirkan perjanjian Roem-Royen harus bernasib tragis karena menjadi tahanan tanpa diadili. Keterlibatannya dalam pemberontakan PRRI tercium oleh Soekarno dan membubarkan partai Syahrir yakni Partai Sosialis Indonesia (PSI). Penjara yang dingin kemudian menguras kesehatannya sehingga ketika tiga tahun berada dalam penjara Syahrir kemudian harus berobat ke Swiss karena Stroke.  Kawan dekatnya di PSI Sugondo Joyopuspito mengantarkannya ke Bandara Kemayoran dan Syahrir hanya bisa menatapnya dengan penuh air mata.  Tidak ada jalan yang dinamakan dengan Syahrir, layaknya MH Thamrin di Jakarta, sangat bertentangan dengan jasa  Syahrir yang sangat menentukan dalam lobi lobi politik  di PBB.

Orang kedua yang juga jadi penentu bagi kemerdekaan Indonesia adalah  Amir Syarifuddin. Dialah perdana menteri Indonesia yang kedua. Beliau berperan sebagai utusan Indonesia dalam perjanjian Renville. Semasa pendudukan Jepang pun beliau ini kerap merasakan dinginnya penjara karena dituduh terlalu progressif dengan ideologi kirinya. Namun nasib beliau ini juga sama tidak beruntungnya dengan Syahrir. Keterlibatannya dalam pemberontakan PKI di Madiun harus membuatnya bernasib tragis karena ditembak mati tanpa diadili  oleh seorang serdadu TNI berpangkat kopral.

DN Aidit merupakan orang penting yang ketiga. Dia merupakan "anak kesayangan" Soekarno. Sempat digadang-gadang menjadi presiden berikutnya namun karena adanya intrik di belakang layar yang mungkin sudah diketahui sebelumnya oleh Soekarno membuatnya bernasib sial. Memang tidak bisa dipungkiri bahwa  G30S-PKI merupakan peristiwa yang harus kita kutuk karena memakan banyak korban orang-orang yang berjasa bagi tanah air. Namun yang masih menyisakan pertanyaan di kepala banyak orang adalah mengapa  DN Aidit yang sudah di puncak popularitasnya pada waktu itu harus melakukan blunder sejarah. Mengapa beliau terlalu gegabah untuk mengambil tindakan penculikan tersebut. Apakah gerakan G30S itu merupakan ide beliau sendiri? Faktanya seorang Untung yang tidak lain merupakan perwira menengah  TNI merupakan eksekutor utama peristiwa tersebut. Dan entah bagaimana detail hubungan antara Untung dan DN Aidit yang jelas peristiwa tersebut di mata Soekarno hanyalah percikan buih di tengah lautan.  Untung dan Aidit harus bernasib tragis di ujung peluru eksekutor. Bedanya adalah jika Untung harus diadili terlebih dahulu yang sangat kontras dengan perannya sebagai eksekutor lapangan, namun Aidit didor begitu saja dan dijatuhkan di sumur tua padahal beliau hanya efek samping dari carut marutnya perpolitikan di tanah air pada saat itu. Hingga saat ini jasad Aidit belum ditemukan. Tragisnya peristiwa ini merupakan akhir bagi kekuasaan Presiden Soekarno, tidak seperti apa yang diramalkannya dalam wawancara eksklusif dengan wartawan Cindy Adam.

Orang keempat Adalah Mohammad Hatta.  Berbeda dengan Untung atau Syahrir, nasib beliau ini tidak begitu tragis kendatipun tidak bisa dikatakan mujur. Seperti yang disinggung oleh lagu Iwan Fals hujan air mata dari pelosok negeri.... saat melepas engkau pergi....berjuta kepala tertunduk haru...terlintas nama seorang sahabat... yang tak lepas dari namamu (terbayang gestur bang Iwan yang ogah-ogahan membawakan lagu ini) beliau ini adalah proklamator kedua. Padanyalah negara Indonesia ini dilandaskan, bukan pada Kamarudin atau Jendral Soedirman yang masuk hutan naik turun gunung. Namun yang menjadi soal adalah ketika memasuki fase demokrasi terpimpin, ketidaksukaannya dengan Soekarno dalam menindak pemberontakan PRRI dan kemudian berubahnya haluan politik Indonesia yang cenderung kekiri-kirian membuat beliau kemudian mengundurkan diri dari kursi wakil presiden. Sebagian besar akhir hidupnya dihabiskan di rumah bak pesakitan karena tidak terlibat lagi dalam aktifitas politik apapun.

Orang keempat adalah Alex Kawilarang. Beliau ini adalah bapak pendiri Kopasus. Punya banyak jasa dalam pergerakan kemerdekaan dan penumpasan pemberontakan-pemberontakan separatis di tanah air. Sulawesi tidak akan aman tanpa jasa beliau ini, karena orang-orang semisal Andi Azis dan Kahar Muzakkar yang tidak puas dengan bentuk negara Indonesia harus bertekuk lutuk di kaki beliau. Namun yang jadi masalah adalah karena perseteruannya dengan letnan kolonel Soeharto yang kelak jadi presiden dan lebih dekat dengan Soekarno akhirnya mengantarkan nasib beliau ini ke ambang kepailitan. Tipikalnya yang senang dengan lapangan militer membuatnya frustasi ketika harus dimutasi ke Amerika menjadi duta besar. Ini kemudian dilampiaskannya ketika terjadi peristiwa pemberontakan Permesta di Sulawesi Utara. Beliau kemudian membacakan proklamasi tandingan untuk negara yang hanya sebatas Sulawesi Utara. Akan tetapi karena kurangnya populasi di Sulawesi Utara pada waktu itu yang berimbas dengan sedikitnya jumlah tentara yang dimilikinya membuat nasib beliau ini tragis tidak seperti rekannya letkol Soeharto. Beliau kemudian hanya bisa menghabiskan sisa hidupnya sebagai pesakitan tanpa bisa berbuat apapun untuk kemajuan bangsanya karena semua usaha-usaha yang dilakukannya untuk mendapatkan secuil imbalan atas jasa-jasanya harus diboikot oleh Soeharto.

Orang terkahir dalam daftar ini mungkin Syafruddin Prawiranegara. Mungkin ini bisa dibilang adalah Presiden Indonesia yang kedua setelah Soekarno dan sebelum Soeharto. Beliau memimpin negara Indonesia pada masa pemerintahan darurat yakni ketika Soekarno ditahan oleh Belanda dalam agresi militer I. Keterlibatannya dalam peristiwa PRRI membuatnya dikucilkan dari dunia politik. Beliau menghabiskan masa tuanya sebagai pendakwah karena dilarang terlibat perpolitikan oleh Soekarno. Dan sampai saat inipun kita sama sekali tidak pernah diberi penekanan bahwa beliau ini merupakan Presiden Indonesia yang kedua..




Tuesday, December 12, 2017

Ibukota Israel Dan Revolusi Bar Koba

Dalam catatan sejarah telah disebutkan bahwa yang namanya sebuah negara itu pasti dihuni oleh sebuah bangsa  yang terikat secara kejiwaan dengan negara tersebut. Bagaimana proses panjang yang dilewati oleh bangsa Israel dalam mendiami dataran Palestina bisa dengan mudah kita jumpai dalam berbagai catatan sejarah baik yang terbukti melalui kajian ilmiah maupun yang sebatas pernyataan-pernyataan keagamaan yang dijumpai di berbagai kitab suci agama di dunia (mitologi).

Dalam agama Islam diketahui bahwa dari 25 nabi Allah yang dikirimkan wahyu, ternyata hampir semuanya berasal dari bangsa yahudi yang merupakan penduduk asli dataran Palestina. Kisah-kisah dalam agama nasrani pun ternyata semua bersumber dari kisah tanah Palestina. Bagaimana Yesus dilahirkan di Bethlehem dan kemudian disalib di seputaran Yerussalem (Golgatta). Yahudi sendiri sampai sekarang masih mengimani bahwa Yerussalem merupakan tanah yang dijanjikan Tuhan kepada mereka. Semula mereka berada di Mesir dalam masa kekaisaran Firaun dijadikan budak dalam proyek-proyek pengerjaan bangunan-bangunan batu megah. Datanglah putra terbaik mereka Musa untuk membebaskan mereka menuju tanah Canaan yang pada saat itu didiami oleh beberapa suku bangsa Nomad.  Diawali oleh wabah yang datang berturut-turut yang kesemuanya menyerang Tuhan-tuhan bangsa Mesir akhirnya sampailah proses pembebasan itu dengan menenggelamkan Firaun dan pasukannya di laut merah. Musa kemudian bertemu dengan Tuhan di bukit Sinai dan diberikannya 10 perintah Tuhan yang oleh Musa dipahatkan di batu.

Saturday, December 9, 2017

Catatan Hasil Seleksi Kompetensi Bidang CPNS Periode II Untuk Badan Meteorologi dan Geofisika Tahun 2017

Akhirnya keluar juga pengumuman seleksi CPNS periode kedua tahun 2017. Dan ternyata saya belum beruntung. Dan untuk menjadi seorang yang berhasil maka anda siap siap gagal.

Dalam tulisan ini saya hanya sekedar membagi beberapa pengalaman yang mungkin bisa berguna bagi pembaca sekalian jika nanti dihadapkan pada situasi serupa: yakni menjadi peserta test CPNS untuk Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG). Seperti biasa dalam seleksi CPNS itu ada dua tahap yang harus dilewati sebelum Anda bisa terangkat sebagai PNS yakni tahap pertama adalah Seleksi Kompetensi Dasar (SKD) dan tahap kedua adalah Seleksi Kompetensi Bidang (SKB).

SKD diadakan secara nasional dengan sistem komputerisasi, sementara SKB diadakan secara manual di mana 3 peserta teratas akan diadakan tes tertulis berupa tes psikologi dan disertai dengan wawancara dengan pewawancara dari panitia pusat BMKG.

Monday, November 13, 2017

Distance to the specific height of object beyond the Horizon

In this tutorial I will give some short explanation about how the object visibility related to the distance from the horizon. For the object need to be visible beyond the horizon line, then its height must be increased.  Look at the picture below:

So based to the picture we get the distance to horizon line:
\begin{eqnarray} R^2 + d^2 & = & (R + h)^2 \nonumber \\ \Longrightarrow & & R^2 + d^2 = R^2 + 2 R h + h^2 \nonumber \\ \Longrightarrow & & d^2 = 2 R h + h ^2 \nonumber \\ \Longrightarrow & & d = \sqrt{h \left( 2 R + h \right) } \simeq \sqrt{ 2 R h} \end{eqnarray} Then from this we get the distance to the specific height of object beyond the horizon line. So the object must have this minimum height to stay visible to the oberver $A$. Then we get: \begin{eqnarray} R^2 + d_1^2 & = & (R + h_1)^2 \nonumber \\ \Longrightarrow & & R^2 + d_1^2 = R^2 + h_1^2 + 2 R h_1 \nonumber \\ \Longrightarrow & & h_1^2 + 2 R h_1 - d_1^2 = 0 \end{eqnarray} then we get (using quadratic formula): \begin{eqnarray} h_1 & = & \frac{ - 2 R \pm \sqrt{4 R^2 + 4 \cdot d_1^2 } }{2 } \nonumber \Longrightarrow & & h_1 = \sqrt{R^2 + d_1^2} - R \end{eqnarray} If we standing in the beach with the height $12 \textrm{ feet} $ or $ 3.6 \textrm{ m}$ then the distance to the horizon line is (according to wikipedia): $$ d = \sqrt{2 R h} = \sqrt{2 \cdot 6371 \textrm{ km} \cdot \frac{3.6}{1000} \textrm{ km} } = 6.7 \textrm{ km} $$ If the object at the distance $17.67 \textrm{ miles}$ or $28.43 \textrm{ km}$ from observer $A$, then it will have a distance $ 28.43\textrm{ km} - 6.7 \textrm{ km} = 21.73 \textrm{ km } $ from the horizon. Then it must have a minimum height $$ h_1 = \sqrt{ ( 6371 \textrm{ km} )^2 + ( 21.73 \textrm{ km} )^2 } - 6371 \textrm{ km} = 0.03705 \textrm{ km} = 37.05 \textrm{ m} $$ to stay visible to the observer $A$.

Wednesday, November 8, 2017

Eksperimen Bedford dan Sejenis Tentang Bumi Datar

Untuk membuktikan bahwa bumi ini datar sebenarnya adalah hal yang cukup sederhana, dan ini sudah dilakukan oleh banyak ilmuan-ilmuan skeptis sebelumnya salah satunya adalah eksperimen kedataran Bedford yang dilakukan oleh Samuel Birley Rowbotham. Jalannya eksprimen bisa diringkas pada gambar di atas. 

Panjang $AD$ tentu bisa diperoleh dari dari rumus pitagoras yakni: $AD^2 = AB^2 + BD^2$. Di mana $BD$ di sini posisi benda yang bisa terlihat oleh mata kita (Horizon Kita). $AB$ dan $AC$ merupakan jari-jari bumi. Dengan demikian suatu benda yang terletak sejauh $BD$ dari posisi kita sebagai pengamat yang berdiri di $A$ oleh adanya kelengkungan bumi maka benda tersebut akan berada pada posisi sejauh $CD$ di bawah horizon pandangan kita.

Kita bisa menggunakan data faktual untuk menguji premis ini. Dengan jari-jari bumi sebesar $3963$ mil, maka akan diperoleh untuk tiap satu mil:

$$ AD^2 = 3693^2 + 1^2 = 15705,370 $$ Atau $AD = 3963,000126$ yang tentu lebih besar dari jari-jari bumi. Jadi tiap satu mil akan terdapat penurunan sebesar $ CD = 3963 - 3963,000126 = 0,000126$ mil dari Horizon pandangan kita. Bagaimana kalau nilai $BC$ cukup besar, berapakan nilai penurunannya?

Kita dapat melakukan perhitungan yang sama sehingga diperoleh nilai penurunan sebesar $ 352 $ kaki atau $100 $ meter untuk nilai $BC$ sebesar $23 $ mil.

Persoalannya adalah berdasarkan eksperimen-eksperimen yang sudah dilakukan oleh ilmuan-ilmuan bumi datar, maka objek yang seharusnya berada 100 meter di bawah horizon pandangan kita (karena kelengkungan bumi), namun nyatanya masih bisa terlihat. Ini jarak yang cukup besar, ibaratnya kita berdiri jauh dari tepi jurang, namun masih bisa melihat ke ke dalaman jurang tersebut, sama sekali bertentangan dengan akal sehat. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa sama sekali tidak bulat seperti yang selama ini diajarkan di sekolah-sekolah.

Silakan pembaca mengujinya sendiri!

Tuesday, November 7, 2017

Konstelasi Bintang Bumi Datar

Adalah hal yang menarik mengamati ribuan bahkan jutaan bintang di langit malam. Bahwa bintang-bintang tersebut membentuk pola-pola tertentu yang konon dikatakan berkaitan dengan nasib kita. Maka timbullah ilmu Astrologi yang telah lebih dulu ada sebelum ilmu Astronomi. Astronomi dibangun dengan prinsip heliosentris di mana matahari dipandang sebagai pusat dari tata surya. Sementara astrologi sendiri jauh mendahuluinya, sebelum Copernicus atau Galileo lahir, astrologi sudah dikenal secara luas oleh manusia. Dan tahukah kamu bahwa Astrologi sendiri didasarkan pada pandangan bahwa bumi itu adalah pusat alam semesta tidak berputar mengelilingi matahari seperti yang selama ini diajarkan di sekolah-sekolah.

Dengan memandangi dan melakukan perenungan sederhana terhada posisi bintang-bintang di langit malam, sebenarnya kita sudah bisa menyimpulkan bahwa bumi itu datar dan tidak berputar mengelilingi matahari. Karena jika bumi berputar mengelilingi matahari, maka rasi bintang layang-layang di langit bagian selatan kita akan nampak terbalik selama selang 6 bulan.

Ketika tiba bulan Januari, maka bintang A posisinya berada di atas bintang B, namun ketika tiba bulan Juli, maka bintang B lah yang berada di atas bintang A. Hal ini bisa dimengerti, karena posisi langit malam dalam selang waktu 6 bulan tersebut saling bertolak belakang. Di bulan Januari arah kanan menandakan langit malam dan arah kiri menandakan siang hari arah datangnya sinar matahari. Sebaliknya di bulan Juli, arah kiri lah yang jadi langit malam, dan arah kanan menandakan siang hari. Namun karena kita begitu kecil maka kita hanya berdiri tegak tanpa peduli ke arah mana langit yang dijunjung kepala kita.

Jika demikian halnya tentu rasi bintang layang-layang di langit selatan itu akan saling terbalik di kedua bulan tersebut, tapi adakah yang mengamati demikian?